Kamis, 05 Mei 2011

Hubungan kebebasan dengan pemanasan global

Manusia merupakan manusia yang bebas untuk menentukan nasib dan tujuannya. manusia tidak seluruhnya ditentukan oleh faktor di luar kemauannya sendiri (pembawaan, lingkungan, dan sebagainya) melainkan ikut menentukan hidupnya sendiri, serta nasib hidupnya. Suatu perbuatan yang dilakukan dengan kehendak bebas pada dasarnya tidak lain dari sebuah putusan nilai yang telah menjelma menjadi sebuah putusan konkret. Kebebasan berkehendak tidak berarti kesewenang-wenangan atau bertingkah, kebebasan kehendak justru berperan sebagai prinsip keteraturan, keterarahan, dan ketertiban. Namun pada kenyataannya kebebasan inilah yang dijadikan beberapa manusia untuk melakukan eksploitasi secara berlebih pada sumber daya alam.
Seiring berkembangnya zaman diikuti dengan berkembangnya pengetahuan. Pengetahuan manusia melahirkan berbagai teknologi yang digunakan untuk memenuhi segala kebutuhannya dengan mudah. Teknologi yang tercipta membuat manusia begitu menikmati kehidupan dunia. Manusia membangun gedung-gedung pencakar langit, pabrik-pabrik, serta menciptakan alat transportasi modern yang menjadi dambaan setiap orang. Dalam usaha manusia membangun berbagi macam fasilitas manusia menggunakan segala hal yang ada di alam dan sekitarnya tanpa batas. Dalam pembangunan gedung manusia menggunakan lahan seluas-luasnya tanpa memikirkan hilangnya daerah resapan air serta dengan mudahnya mereka membuat gundul daerah tersebut hanya untuk mencari keuntungan. Hal yang serupa juga dilakukan dalam pembangunan pabrik-pabrik industri. Manusia mengeksploitasi alam lalu mengolahnya menjadi bahan kebutuhan sehari-hari. Manusia tidak memperhatikan limbah yang timbul dari kegiatan tersebut.  Kegiatan yang mereka lakukan menimbulkan limbah dalam bentuk gas CO (karbonmonoksida) serta limbah cair yang dengan seenaknya mereka buang di sungai.
Berkembangnya teknologi juga menyebabkan gaya hidup manusia saat ini. Disini terlihat kebebasan manusia untuk mengekspresikan diri dan berpindah tempat. Manusia memiliki kecenderungan untuk hidup praktis dan mewah serta tidak susah. Manusia menciptakan kendaraan bermotor dengan berbagai desain dan fasilitas yang membuat mereka mudah untuk berpindah tempat. Namun selain keuntungan yang mereka dapatkan, secara tidak sadar mereka telah membuang limbah hasil pembakaran bahan bakarnya yang berupa asap ke atmosfer. Gas itu sama dengan gas yang dihasilkan pabrik-pabrik yanitu gas karbonmonoksida(CO). Selain itu keadaan bumi yang semakin panas membuat manusia membuat suatu terobosan baru berupa air conditioner(AC) dan lemari es. Alat-alat ini memang dapat memenuhi hasrat manusia yang merasa kepanasan sehingga merasakan hawa sejuk walaupun diruangan tertutup. Namun dibalik kenikmatan yang diperoleh terdapat suatu hal yang tidak mereka sadari mempunyai dampak yang besar bukan hanya di lingkungannya tapi juga seluruh dunia. Lemari es dan AC menghasilkan gas berupa CFC yang akan naik ke atmosfir.
Selain kehidupan modern membawa dampak negatif ternyata kehidupan yang sederhana jika manusia tidak mampu mengolahnya akan menimbulkan dampak yang penting. Sebagai contoh seseorang yang memelihara sapi, biasanya membuang kotoran sapi seenaknya. Padahal kotoran sapi tersebut dapat menghasilkan gas metana(CH4) yang berpengaruh pada panas bumi.
Apabila melihat perilaku-perilaku manusia yang telah dijelaskan di atas mungkin secara sepintas terlihat tidak ada pengarunya bagi diri manusia padahal gas-gas yang dihasilkan oleh alat-alat yang mereka anggap canggih ternyata malah dapat membuat kehidupan mereka hancur di masa mendatang. Gas CO, CFC (khloro fluro karbon), dan metana yang berasal dari berbagai kegiatan manusia akan naik ke atas menuju statosfer. Di statosfer terdapat lapisan gas ozon yang merupakan pelindung bumi dari pengaruh cahaya ultraviolet. Jika gas-gas tersebut mencapai lapisan ozon akan terjadi reaksi yang menyebabkan lapisan ozon tersebut berlubang sehingga bumi terasa semakin panas karena sinar ultraviolet yang masuk ke bumi intensitasnya tinggi. Hal inilah yang biasa disebut denagn Global Warming(pemanasan global).
Pemanasan global sangat berdampak pada kehidupan manusia. Karena panas bumi meningkat maka membuat es-es di kutub mencair sehingga air laut menjadi pasang dan terjadi banjir di berbagai wilayah, berkurangnya ketersediaan air bersih, dan dampak buruk lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar